Saturday, January 14, 2017

Keheningan Gedono

Menjelang datangnya malam
Kami menghadap wajah-Mu
Untuk menghaturkan salam
Sambil mohon doa restu
Sambutlah dalam tangan-Mu
Hidup serta segalanya
Simpanlah dalam hatimu
Harapan kami semua
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan Roh-Mu
Kabulkanlah doa kami
Sekarang serta selalu
Amin

Madah melantun dalam gaya Jawa dengan iringan gender, slentem dan bonang pada keheningan Ibadat Penutup Pertapaan Bunda Pemersatu – Gedono, sementara alam di luar gereja menyambut dengan caranya tersendiri
Terang senja perlahan namun pasti berubah menjadi gelap, sementara celotehan burung-burung berganti dengan lengkingan jangkrik dan serangga malam lainnya
Inilah tempat yang tepat bagi orang yang tinggal di kota, terutama Jakarta dan sekitarnya, untuk mundur sejenak dari kesibukan yang sangat luar biasa. Terletak di lereng gunung Merbabu, tepatnya di  Dukuh Weru, Desa. Jetak, Kec. Getasan, Kab. Semarang, 7 km dari jalan raya Salatiga – Boyolali
Pertapaan Bunda Pemersatu, pertapaan para suster Ordo Cisterciensis Strictioris Observantiae – OCSO yang dihuni sekitar 30 suster / rubiah dan dipimpin oleh Abdis Martha Elisabeth Driscoll OCSO yang sehari-hari dipanggil ibu
Ibadat pertama dilakukan pada jam 3:15 pagi berupa Ibadat Malam selama kurang-lebih 45 menit berupa Doa Hening selama 30 menit dan Lectio Devina. Ibadat berikutnya adalah Ibadat Pagi pada jam 5:45 dimana setiap hari dibacakan Peraturan St Benediktus
Perayaan Ekaristi dilaksanakan pada jam 7:30 yang dilanjutkan dengan Ibadat Tertia pada jam 8:00. Ibadat Tengah Hari (Sexta) dilaksanakan jam 11:15, sedangkan jam 16:45 dilaksanakan Ibadat Sore dan rangkaian ibadat ditutup dengan Ibadat Penutup pada jam 18:55
Itulah ibadat harian yang dilaksanakan para rubiah OCSO, yang dapat dikuti oleh para tamu, mengikuti tata-cara St Benediktus pada abad 6, dimana sebagian besar ibadat diisi dengan memadahkan Mazmur secara bersahut-sahutan dengan indahnya

Kegiatan apa yang dilakukan para suster disela-sela jam ibadat ? Mereka membuat hosti, kue, selai, mentega, sirup asem dan strawberry, kartu-kartu rohani dan menjualnya untuk memenuhi kebutuhan biara. Disamping itu mereka berkebun sayur secara organik untuk memenuhi kebutuhan para suster dan tamu yang datang dan mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangga dengan dibantu beberapa penduduk setempat
Umat Katolik dapat melakukan retret pribadi dengan berkonsultasi pada suster yang bertugas. kunjungan rombongan hanya dapat dilakukan paling banyak 6 orang dan setiap orang diperkenankan menginap selama 8 hari dalam 1 tahun
Anda berminat ? Silahkan menghubungi telpon 0298 – 7100615 atau handphone 0811 – 278299 bicara dengan suster Bagian Tamu atau emailgedosco@indo.net.id
http://www.santo-laurensius.org/2013/01/30/keheningan-gedono-2/

No comments:

Post a Comment

INFORMASI PAROKI & KEGIATAN PAROKI - 23/09/2018

INFORMASI PAROKI & KEGIATAN PAROKI MISA REMAJA 30 SEPTEMBER 2018. Seluruh remaja usia BIR(10- 15th) diundang hadir untuk menghadiri Misa...