Sunday, January 15, 2017

KEHADIRAN SANG PENOLONG

Renungan Minggu Paskah VI (Yoh. 14:23-29)
Injil yang kita dengar hari ini memuat pemberitahuan bahwa Yesus dan BapaNya akan tinggal bersama dengan orang yang menuruti firman Yesus (ayat 23). Selanjutnya ayat 24 mengatakan hal yang sama, tetapi dengan cara menyebut kebalikannya: yang tak mengasihiNya ialah orang yang tidak menuruti firmanNya. Dan lalu ditegaskan pada bagian kedua ayat 24 itu bahwa firman Tuhan tadi datang dari BapaNya, yakni Yang Mahakuasa yang mengutus Yesus.
Firman yang dimaksud dalam ayat 23-24 itu tidak lain adalah perintah baru untuk saling mengasihi. Seperti diuraikan pada Hari Minggu Paskah V sebelumnya, inilah ajaran Yesus yang terbesar, yang diturunkanNya kepada para murid sebelum Ia pergi. Dengan demikian, kata-kata bahwa firman itu berasal dari Bapa sendiri menegaskan bahwa firman itu diwariskan untuk menghadirkan Yang Mahakuasa sendiri di tengah para murid. Hal itu sekaligus menegaskan bahwa Yesus dan BapaNya akan tinggal bersama mereka yang menghidupi ajaran tadi.  Oleh karena itu, perpisahan yang akan terjadi antara Yesus dengan murid-muridNya tidak lagi perlu menjadi hal yang menggelisahkan. Bahkan seharusnyalah menjadi alasan bersukacita (ayat 28), karena Yesus akan berada dengan BapaNya yang dikatakan “lebih besar daripadaNya” (ayat 29), dan keduanya akan ada bersama manusia.
Tetapi bagaimana hal-hal yang bersifat rohani ini berhubungan dengan dunia nyata? Kuncinya adalah kehadiran Sang Penolong yang akan diutus, yang kehadiranNya akan membuat kata-kata Yesus tadi menjadi hidup. Orang dibuat akan teringat pada ajaran, pada pesan yang diturunkan Yesus tadi. Penolong itu, yaitu Roh Kudus, yang diutus untuk mendampingi, untuk menolong, untuk menjadi pembela di hadapan dunia. Penolong itu adalah kekuatan yang makin hadir di tengah-tengah kelompok orang yang percaya kepada Kabar Baik Yesus. Yohanes menghimbau orang-orang agar menyadari kehadiran ilahi yang membuat manusia dapat berjalan terus di dunia yang sarat kekuatan-kekuatan gelap.
Kehadiran Penolong itu terutama untuk bersama dengan murid-murid, di tengah-tengah kita. Tidak dikatakan bahwa di dalam diri masing-masing dari mereka, meskipun tentunya akibatnya akan demikian. KehadiranNya bukan monopoli orang yang lebih murah hati, yang lebih mampu berbuat baik, yang lebih spiritual dari yang lain. Bukan inilah yang hendak dikatakan. Penolong hadir di tengah-tengah umat, Ia menghidupkan sekelompok orang. Dengan menekankan segi ini Yohanes mau menunjukkan bahwa Roh itu tidaklah dapat disetir oleh ambisi-ambisi perorangan atau dibangga-banggakan sebagai bahan kesaksian sekalipun. Penolong itu datang di tengah-tengah himpunan orang-orang yang mau percaya, di tengah-tengah eklesia, kumpulan orang yang terpanggil bersama itu. Kehadiran Penolong di dalam Gereja merupakan kehadiran Yesus dan BapaNya secara baru, yang memampukan umat beriman untuk menghidupi firman yang berwujud semangat kesetiaan untuk saling mengasihi (aag).
http://www.santo-laurensius.org/2013/05/03/kehadiran-sang-penolong/

No comments:

Post a Comment

INFORMASI PAROKI & KEGIATAN PAROKI - 23/09/2018

INFORMASI PAROKI & KEGIATAN PAROKI MISA REMAJA 30 SEPTEMBER 2018. Seluruh remaja usia BIR(10- 15th) diundang hadir untuk menghadiri Misa...