Hari kedua Konvenas XII Karismatik (Jumat, 21 September 2012) diawali dengan doa pagi praise and worship yang dipimpin oleh Tim Kepemudaan BPK Keuskupan Purwokerto. Oya..dalam konvenas kali ini, Keuskupan Purwokerto mengirimkan 5 orang dewasa, 7 orang kaum muda dan 1 romo moderator.
Setelah makan pagi, kami mengikuti ceramah umum I dengan tema: “Dipanggil Kembali kepada Kasih yang Semula” (bdk. Why 2:2-5) yang fibawakan oleh Ibu Judy Nuradi. Pengajar BPN yang berasal dari BPK Surabaya ini mengajak semua leader karismatik untuk kembali kepada pengalaman pertobatan dan pengalaman akan kasih Allah yang secara personal mengubah hidup para leader. Seperti St. Paulus yang mengalami pertobatan setelah berjumpa secara personal dengan Tuhan Yesus, para leader diajak untuk tetap menjaga nyala api pertobatan itu dalam setiap pelayanannya. Tanpa api dan kasih pertobatan semacam ini, pelayanan hanya akan menjadi rutinitas, aktivitas dan kesibukan yang lama kelamaan membosankan, berat dan hampa makna. Ibu Judy juga mengajak para leader untuk mengingat kembali 5 tujuan pokok karismatik dan 7 elemen dasar dalam karismatik.
5 tujuan pokok karismatik itu adalah:
1) Membantu umat mengalami pertobatan hidup melalui peristiwa pencurahan Roh.
2) Membantu umat untuk mengalami indahnya kuasa dan pengalaman doa.
3) Membantu umat untuk berani terbuka terhadap karunia-karunia Roh kudus dan menggunakannya untuk kepentingan pembangunan Gereja.
4) Mendorong gerakan penginjilan/evangelisasi dan re-evangelisasi.
5) Mendorong umat untuk tetap bertumbuh dalam kekudusan.
Sementara 7 elemen dasar karismatik adalah:
1) Yesus sebagai Tuhan dan pusat hidup
2) Keterbukaan terhadap bimbingan Roh kudus
3) Sabda Tuhan sebagai pedoman hidup
4) Kehidupan doa: pribadi dan bersama
5) Karunia-karunia Roh Kudus
6) Evangelisasi dan Re-evangelisasi
7) Penghayatan sakramen-sakramen Gereja
Setelah snack pagi, kami mengikuti Perayaan ekaristi Kudus yang dipimpin oleh Mgr Joannes Pujosumarta (KAS). Dalam kotbahnya, Mgr. Pujo mengajak para leader karismatik untuk menjadikan dokumen-dokumen Konsili Vatikan II sebagai bacaan rohani (bukan sekedar bacaan teologi). Maksudnya, supaya dengan membaca dokumen-dokumen tersebut, umat mendapatkan manfaat rohani yang berguna bagi gerakan pembaruan. Proses pembacaan rohani ini dilaksanakan dalam 5 tahap: lectio, meditatio, oratio, contemplatio dan actio. Dalam kotbah yang hampir 1 jam ini, Mgr. Pujo juga mengingatkan para leader untuk setia dan terus menimba kekuatan spiritual dari Ekaristi.
Setelah makan siang, ada 4 lokakarya yang ditawarkan:
1) Creative Ministry
2) Kepemimpinan Rohani
3) Karunia Berdoa dan berbahasa Roh
4) Pujian dan penyembahan dalam PD
Saya mengikuti lokakarya “Karunia Berdoa dan Berbahasa Roh. Di sana dijelaskan makna, dasar biblis dan manfaat dari bahasa roh.
Saat ini, peserta sedang istirahat mengumpulkan tenaga untuk sore nanti jam 17.30 mendengarkan pengajaran dari Rm. Deshi Ramadhani SJ dengan tema “Pembaruan Karismatik Katolik: Rahmat, Tantangan dan Misi”.
Pembuat berita : Romo Deddy Setiawan Pr – Imam diosesan Keuskupan Purwokerto
http://www.santo-laurensius.org/2012/09/21/konvenas-xii-pembaruan-karismatik-katolik-2/
file: 21 September 2012
No comments:
Post a Comment