Tahbisan Uskup Baru Ketapang Dihadiri Ribuan Umat dan Berlangsung Meriah
Hari ini, Minggu (9/9), Tahbisan Uskup Ketapang, Kalbar yang baru. Dihadiri oleh ribuan umat dan berlangsung meriah. Ribuan umat terlihat tumpah ruah untuk mengahadiri misa Pentahbisan Uskup Ketapang yang baru ini. Ruangan dalam gereja tampak sesak sempit diisi oleh para umat untuk menyaksikan pentahbisan uskup.
Tahbisan uskup tersebut juga di hadiri oleh sekitar 25 uskup dari seluruh keuskupan di Indonesia dan sekitar 60 Imam. Acara tahbisan uskup baru ketapang, Mgr. Pius Riana Prabdi, Pr. yang dimulai pukul 09.00 Wib tersebut berjalan dengan hikmat. Bertindak sebagai Uskup Pentahbis adalah Mgr. Blasius Pujaraharja Pr , uskup Emeritus Ketapang bersama Uskup Agung Pontianak Mgr. Hieronimus Bunbun OFMCap dan Mgr Johanes Pujasumarta, Uskup Agung Semarang.
Pentabisan Uskup Pius ini juga dihadiri oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Antonio Guido Filipazzi yang secara langsung mewakili Bapa Suci, Benediktus XVI. Dalam sambutannya menyebutkan, “menyambut baik terpilihnya Mgr. Pius Riana Prabdi, Pr sebagai Uskup ketapang dan menyampaikan salam untuk seluruh umat di Keuskupan Ketapang”. Sejumlah tamu undangan tampak hadir seperti ketua KWI, Mgr. Ignatius Suharyo, Pr dan Bimas Katolik.
Sementara itu Uskup Emeritus Mgr. Blasius Pujaraharja Pr, menyambut baik dengan adanya pengganti dirinya yang telah pensiun. Menurutnya, Uskup Pius sangat muda pasti mampu untuk menggembalakan umat.
Sedangkan uskup terpilih, Mgr. Pius Riana Prabdi, Pr. menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Paus Benediktus dan kepada seluruh umat karena telah mempercayakannya untuk menjadi uskup ketapang. Dalam sambutannya uskup Pius mengatakan ” Perlu dukungan dari semua umat untuk bersama-sama membangun khususnya iman dan pelayanan kasih bagi semua dan sesama”.
Sehari sebelum pentahbisan, sabtu (8/9) diadakan misa Salve Agung. Salve Agung merupakan pemberkatan atribut yang akan dimiliki oleh uskup baru seperti Mitra, Tongkat gembala, Cincin, dan kalung salib. Atribut ini di pakai oleh uskup saat menjadi uskup atau sebagai penerus rasul santo Petrus. Uskup merupakan penggembala umat di Keuskupan.
Uskup Pius secara resmi di tunjuk oleh Tahta Suci pada Senin, 25 Juni 2012 pukul 17.00 WIB. Tahta Suci menunjuk Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang (KAS), Pastor Pius Riana Prapdi Pr, sebagai Uskup Ketapang. Pengangkatan ini bersamaan dengan dikabulkannya permohonan pensiun Mgr Blasius Pujoraharja.
Uskup Pius secara resmi di tunjuk oleh Tahta Suci pada Senin, 25 Juni 2012 pukul 17.00 WIB. Tahta Suci menunjuk Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang (KAS), Pastor Pius Riana Prapdi Pr, sebagai Uskup Ketapang. Pengangkatan ini bersamaan dengan dikabulkannya permohonan pensiun Mgr Blasius Pujoraharja.
Pastor Riana Prapdi, Pr. yang baru berusia 45 tahun ini dilahirkan di Painiai, Papua dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1995. Beliau pernah studi di Roma dan berkarya dalam bidang pastoral.
Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan, pada tahun1995-1997; Studi teologi di Fakultas Wedabhakti, USD, Yogyakarta dan pastor pembantu di Paroki St. Maria dari Fatima Sragen, 1997-1999; Pastor Kepala di Paroki St. Aloysius Gonzaga Mlati , 1999-2001; menjadi Direktur Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, tahun 2001-2003; Studi Teologi Moral, tahun 2003-2005; Pengajar di Fakultas Wedabhakti dan Pastor Pembantu di Paroki St. Fransiskus Xaverius Kidulloji, 2006-2010; Direktur Caritas Keuskupan Agung Semarang, 2008-2009; Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, 2009-2010; Administrator Keuskupan Semarang dan pada tahun 2010-2012; Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, diangkat Benediktus XVI sebagai Uskup Ketapang.
Moto Uskup baru Ketapang adalah ;“Serviens in Caritate” artinya : “Pelayanan dalam Kasih” Pelayanan dalam kasih (Serviens in Caritate) adalah buah dialog antara Yesus Kristus dengan Petrus (bdk Yoh 21:15-18) yang dilambangkan dua ekor burung Enggang (burung khas Kalimantan, maskot Kalimantan Barat, bahkan dibeberapa daerah di Kalimantan merupakan simbol eksistensi masyarakat Dayak).
Burung Enggang membawa buah Tengkawang yang melambangkan perdamaian, pengharapan dan kesejahteraan.
Burung Enggang membawa buah Tengkawang yang melambangkan perdamaian, pengharapan dan kesejahteraan.
Pelayanan dalam kasih adalah komitmen untuk menghadirkan kasih Kristus secara nyata melalui sakramen-sakramen Gereja (lambang hati yang berbingkai dua tongkat dengan tujuh ruas, melambangkan tujuh Sakramen). Pelayanan dalam kasih adalah kesediaan hati untuk diikat oleh kasih Tritunggal Mahakudus (dilambangkan dengan tali Singulum berlekuk tiga) demi seluruh kehidupan (dilambangkan dengan tempayan / kendi) di Tanah Kayong / Ketapang(dilambangkan dengan ukiran motif Dayak) dalam kesatuan perutusan rasuli (dilambangkan dengan topi gembala dan Singulum berujung 12 simpul).
Uskup adalah pimpinan Gereja setempat yang bernama Keuskupan dan merupakan bagian dari hirerarki Gereja Katolik Roma setelah Sri Paus (Uskup Agung Roma) dan Kardinal. Dalam kedudukannya ini, Uskup sering disebut sebagai pengganti dari para rasul Kristus. Setiap Uskup, karena tahbisannya, dengan sendirinya menjadi bagian dari jajaran para Uskup se-dunia (Collegium Episcopale) di bawah pimpinan Sri Paus dan bertanggungjawab atas seluruh Gereja Katolik (Paroki) yang berada di dalam wilayah Keuskupan-nya. Dalam Gereja, kedudukan Uskup bersifat seumur hidup dan diangkat oleh Tahta Suci.
Sementara itu, misa perdana Mgr. Pius Riana Prabdi Pr sebagai Uskup baru Diosis Ketapang akan diselenggarakan hari Senin (10/9), pukul 08.00 WIB.
(Ditulis oleh Petrus Kanisius, umat katolik Paroki Katedral St. Gemma Galgani Ketapang dan Panitia Tahbisan Uskup).
http://www.santo-laurensius.org/2012/09/09/tahbisan-uskup-baru-ketapang/
file: 9 September 2012
No comments:
Post a Comment